Sabtu, 30 Agustus 2008 adalah hari paling bersejarah dalam hidupku.. Disaat itulah aku harus berjuang mempertahankan SKRIPSI ku didepan dosen penguji. Saat pertama menghubungi dosen penguji aku sangat merasakan takut dan berdebar seolah aku tidak yakin atas Ujian yang akan aku laksanakan. Kuutarakan semua ketakutanku pada orang yang dekat denganku. Diantara mereka masing-masing memberikan semangat padaku. Sengat yang sangat aku ingat adalah pesan rabuan, ketika didepan dosen kamu merasa takut maka tarik nafas dalam-dalam kemudian lepaskan, ulangi beberapa kali, dan anggap kita paling tau di situ. Pesan ayahku, kamu jawablah seperti apa yang kamu tulis, kamu pasti bisa menjawabnya karna itu tradisi sambas, tradisi kita. Pesan k santa, jangan takut, biasa saja!!!, pesan k nur persiapkan diri dekatkan pada illahi, pesan k fatimah jangan sampai dosen sakit hati, jika salah akui kesalahannya. Jika kita merasa benar pertahankan pendapat kita. Pesan dian, jangan takut anggap aja dosen itu teman, dan banyak pesan lainnya yang aku lupa. Waktu seminggu membuat aku berdebar-debar, rasa demam, takut, hawatir, hinnga akhirnya aku pergi ke gramedia untuk menenangkan diri. Di gramedia aku menemukan sebuah buku tentang konunikasi. Disitu ada judul tentang menghilangkan rasa takut saat presentasi, langsung ku buka dan kupahami isinya dan kuikuti perintah yang ada didalamnya. Dalm buku itu berpesan saat presentasi haruslah berpenampilan diatas audien kita, kuasai materi yang akan disampaikan, gunakan alat bantu berupa slide, jangan tergesa-gesa saat menyampaikan. Aku pulang dari gramedia dengan hati tenang. Waktu yang tinggal beberapa hari aku manfaatkan dengan baik. Ku persiapkan slide dengan sebaik baiknya, semua kebutuhan ujian aku persiapkan se dini mungkin, pakaian aku beli yang baru, minuman dosen udah aku persiapkan, buku-buku sudah aku pinjam. Makanan udah aku serahkan kepada teman untuk mengurusnya. 3 malam sebelum ujian aku tidur selalu termimpi-mimpi, 3 malam sebelumnya aku bermimpi sedang menjawab pertanyaan dosen, 2 malam sebelumnya aku bermimpi ujian dengan nilai A, 1 malam terakhir aku juga bermimpi sedang ujian, malam itu aku tak bisa tidur nyenyak, selalu teringat ujian besok. Di sepertiga malaam aku berdoa dengan Allah dengan penuh harap dan kerendahan diri. Aku mohon padanya agar dilancarkan lisanku untuk menjawab semua pertanyaan, aku mohon nilai yang bagus, serta aku bernazar dengannya untuk berpuasa 2 hari jika aku mendapatkan nilai A. Malam itu aku menangis sejadi-jadinya di sertai doaku yang panjangitu aku hawatir mau tidur lagi karena mataku sudah bengkak akibat tangisanku, biasanya jika aku tidur setelah menangis maka mataku akan bengkak sehingga aku malu untuk memperlihatkannya. Malam itu hatiku selalu berdebar pertanyaan apa yang akan ditanyakan besok. Malam itu juga semua perlengkapan ujian sudah aku rapikan dalam tas, sehinga pada sabtu pagi aku berangkat dengan persiapan yang matang.
Ketika berada dikampus sudah beberapa orang yang datang di Jurusan dakwah untuk mengurus skripsi mereka masing-masing. Aku mengurus segala perlengkapan ujian, posisi meja aku beri jarak yang jauh dari penguji. Laptop mulai aku hidupkan, air mulai aku hidangkan. Jam 08.00 penguji datang tepat waktu, kemudian abah, kemudian p yusriadi, kemudian p bambang, baru p jaiz. Hatiku mulai berdebar menghadapi mereka. Kutarik nafas dalam-dalam kemudian aku lepaskan, sambil menggelola hati aku ulangi pernafasan tersebut sampai aku merasakan ketenangan. Aku merasa dosen sedang memperhatikan diriku aku pura-pura bersikap tenang dan penuh kesiapan. Padahal dalam hatiku berkecambuk rasa takut. Makanan belum datang, aku kecewa karna terlambat datangnya. Hanya air yang bisa aku hidangkan untuk dosen. Aku selalu mengondisikan hatiku dengan setenang-tenangnya. Tampa terasa ketakutan mulai berkurang dan hanya keberanian yang ada. Aku lalui Ujian dengan konsentrasi penuh. Tapi pada dosen penguji 2 aku mulai melemas dan tidak terlalu mempedulikan mereka. Akhirnya ujian selesai jua tampa terasa. Hatiku merasa tenang ketika di suruh keluar untuk menunggu hasi ujian. Ketika disuruh masuk aku duduk kembali dan dipersilakan berdiri. Ketika berdiri aku berdoa ya Allah semoga Nilainya A. Ternyata doaku terijabah. Itulah yang aku harapkan dari awal. Maka resmilah aku menyandang S. Sos. I dengan nilai skripsi 80,4 dan IP 3,55. rasanya aku ingin segera sujud syukur tapi keadaan tidak memungkinkan. Aku menagis, betapa Allah menolong hambanya. Setelah ujian aku menyadari bahwa pertolongan Allah amat dekat dan ia mengabulkan doa hambanya. Teringat olehku Seminggu sebelum ujian aku memperbnyak sholat tahajud dan doa di malam hari. Aku menelpon orang tua untuk mendaokan ku. Malam terakhir aku menyuruh mereka untuk tahajud.
Setelah ujian aku menandatangai surat pernyataan perbaikan SKRIPSI, dan mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbingku. Dan aku mendapatkan jawaban yang menyenangkan. Segera aku menelpon ke rumah untuk memberitahukan nilai ujianku, tapi sayang Hpku tak kedengaran suaranya dan adikku juga sibuk. Segera aku SMS Murobbiku dan bilang aku baru saja selesai ujian dan nilainya A, SMS terpending, kemudian aku teringat SMSdari ikhwan santun, kubalas SMSnya dan bilang aku baru selesai ujian SKRIpSI dan nilainya A, aku senang sekali hari ini. Tiada balasan. Tak lupa aku juga sms adikku dan memberitahukan berita gembira ini. Saat dalam perjalanan mengantar K lilis ada 2 sms masuk, ku buka ternyata balasan dari ihwan santun dan murobbiku. Mereka mengucapkan selamat kepadaku, betapa senang hatiku mendapat SMS dari orang yang paling aku sayang saat itu. Sehari pada hari tersebut suatu yang membuat hatiku berbunga-bunga. Apalagi saat hari itu juga tanpa disangka aku juga bertemu dengan ikhwan santun tersebut dalam agenda pawai taaruf ramadhan. Ramadhan kali ini merupakan kado dari ujian SKRIPSIKU.
Minggu pagi aku menelpon orang tuaku dan mengatakan bahwa aku udah selesai Ujian dan terimakasih telah mendoakan aku. Dan dijawabnya kemaren malam umak dan ayah solat tahajud mendoakan kau. Rasanya senang sekali aku mendengarnya. Sungguh doa orangtua sangat mudah untuk diijabah.
Begutulah ceritanya aku sangat senang dengan nikmat yang Allah berikan ini, kini aku hanya memikirkan strategi seterusnya yang akan aku tempu, teknik-teknik yang akan aku hadapi dan yang akan aku lakukan di pontianak ini. Aku punya modal. Motor laptop dan printer, semoga aku bisa memanfaatkannya dengan baik. Ya Allah hanya kepadamu aku memohon.
Aku ingin melanjutkan ke STUDI selanjutnya tapi munkinkah itu terjadi, aku tidak mempunyai dana yang cukup untuk berangkat, aku tidak punya modal keberanian untuk bergerak, aku hanya ada modal niat yang dalam dari hati yang paling dalam. Kemanakah arah hidupku. Menikah ataukah S2. pengennyasih Menikah dulu baru S2. tapi mungkinkah. Hanya tuhan yang tau aku serahkan semuanya pada Nya. Dia lebih tau apa yang terbaik utukku dan apa yang harus aku lakukan. Aku hanya memohon petunjuk dariNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar