Minggu, 05 April 2009

Pertemuan Itu

3 April 2008,pertemuan itu. Aku tak tau, mengapa setelah pertemuan itu aku menjadi lebih tenang. aku heran, menggapa aku sedemikian nekat dan berani. padahal aku adalah seorang yang penakut dan pemalu. saat itu, yang terfikir dalam otakku hanya ada satu kata bahwa "masalah ini harus aku selesaikan apapun resikonya". walau bukan sebuah jawaban yang aku minta, walau bukan sebuah harapan yang kuingikan. tapi sebuah ketenangan batin yang ku cari.
aku tau teman-temanku pasti mengatakan bahwa hal tersebut salah, dan gak seharusnya terjadi. tapi yang jelas aku punya alasan tersendiri. Demi sebuah keputusan yang mutlak yang menyangkut masa depanku, demi sebuah hati yang terzolimi. kurelakan walau sedikit berkorban.
aku tak tau apa yang aku lakukan salah atau benar. tapi yang jelas salah menurutku belum tentu salah menurut orang lain dan benar menurutku belum tentu benar menurut orang lain. Hanya Allah yang tau dimana kebenaran itu. aku hanya bisa berusaha seadil mungkin.
hati memang tidak bisa dibohongi....
selamanya ia akan menderita saat ia ditelantarkan....
hanya satu pintaku semoga pertemuan itu adalah solusi dari berbagai masalahku.
Sakit....
Resah....
Penasaran....
gundah...
Benci....
rindu...
sayang....
semua menjadi satu tersimpan dalam hati kecilku akan kenangan masalalu.
Aku Harus Tegar walau Impian tak seindah bayangan.... ("_")

2 komentar:

  1. Yup. Harus tegar. istilah umumnya klo jodoh ga kemana. emang susah harus perang dengan diri sendiri antara perasaan suka/cinta pada lawan jenis dengan cinta kepada Allah (mengikuti syariatNya). tapi tetap yakinlah bahwa Allah telah menentukan jodoh tiap2 orang dengan seseorang yang pastinya lebih baik. ini cm sebagai nasehat bagi diriq sendiri ^_^.

    BalasHapus