Di kedalaman hatiku
tersembunyi harapan yang suci
tak perlu engkau menyangsikan
lewat kesalihanmu
yang terukir menghiasi dirumu
tak perlu dengan kata-kata
Sungguh walau ku kelu tuk mengungkapkan perasaanku
namun penantianmu pada diriku jangan salahkan
kalau memang kaupilihkan aku
tunggu sampai aku datang
nanti kubawa kau pergi kesurga abadi
kini belumlah saatnya
Aku membalas cintamu
Nantikanku dibatas waktu
begitulah lirik sebuah lagu dari edkustik voice.
Jika boleh aku menafsirkan
Lirik lagu tersebut menceritakan tentang perjalanan cinta yang tak terbalas antara dua orang insan yang saling menyayangi. tapi kondisi tidak memungkinkan mereka untuk bersama. Ada aturan Islam yang membatasi, ada cita-cita yang belum tercapai dan ada amanah yang belum terselesaikan. Seorang ikhwan yang ingin ditunggu hingga batas yang belum pasti. Waktu yang belum tahu kapan akan berakhir.
Jika boleh aku berkomentar,
kasian akhwat yang harus menunggu, sebuah penantian panjang. bukankah menunggu itu suatu perbuatan yang membosankan. Seorang ikhwan yang menjanjikan untuk segera membawanya pergi entah kapan. Mengapa Harus di Janjikan??? toh belum tentu jodoh ya kan? gimana kalo ikhwannya tiba-tiba membatalkan?
Suatu yang bisa dibanggakan
Lirik dan vidionya bagus. Menggambarkan hati kebanyakan ikhwan. terkadang akhwat juga merasakan keberadaan kondisi tersebut. yah emang Fitrahnya manusia untuk saling menyukai.
Jumat, 20 Februari 2009
Aku Mencintai Seorang Pria
Hari berganti hari, minggu silih berganti dan bulanpun berlalu, saat aku mengenalnya hingga sekarang saat aku takut jauh darinya. Awal berjumpa ia hanya biasa saja, tidak terlihat suatu yang istimewa darinya. Hari-hari berlalu tampa kusadari, sebuah nama telah terukir rapi dalam hatiku. Aku tidak tahu sejak kapan ia mulai hadir menorehkan susunan hurup dihatiku. Sebuah nama yang tidak pernah aku kehendaki. Yang tidak pernah izin bersemi dalam lubuk hatiku dan mengambil bagian didalamnya. Ia hadir sendirinya tanpa ku minta.
Berada didekatnya memberikan ketenangan bagiku, tatapan matanya membuat aku tersipu-sipu. Tutur katanya membuat aku tergoda. Senyumannya semakin membuat aku tergila-gila. Hari-hari terasa sepi tanpa hiasan sms darinya di HP ku. Malamku terasa indah dengan Alaram tahajud olehnya.
Wahai hati, maafkan aku yang telah dzolim padamu. Aku tidak pantas menghadirkan ia melekat dalam hatiku, karna ia bukan hak priogratifku. Ia milik semua orang. Ia belum berhak untuk kucintai. Wahai hati, bukan maksudku untuk menyimpan cinta untuknya, tapi aku menyadari kelemahanku yang tidak bisa tegas pada rasa simpati ku padanya.
Aku tahu, aku gak boleh mencintainya, dan ia juga gak boleh mencintaiku. Tidak ada kata pacaran sebelum menikah dalam Islam. Aku mencoba menghilangkan ia dalam memori di hatiku. Tapi aku tak pernah berhasil, aku terlalu sayang untuk mendelete namanya dalam hatiku. Ia terlalu berkesan dalam sebuah kenangan masa laluku. Ia begitu sempurna di mataku. Walau sebenarnya banyak yang lebih sempurna.
Cintaku muncul dari sebuah kebencian, kebencian yang teramat menyakitkan. Aku heran pada hati ini, walau hati ini sudah sering dikecawakan olehnya tapi mengapa hati ini gak pernah kapok untuk berhenti, dan menghentikan semuanya. Mengapa ia harus hadir tapi dengan membawa pilu untuk menahan.
Aku gak tau apa maksud Allah yang telah menghadirkan ia dalam hatiku. Apakah ini ujian agar aku tetap menjaga hati. Seperti teman-temanku menjaga hatinya. Aku tau aku tidak boleh memetik buah yang belum matang, setelah sekian lama aku rawat untuk memetiknya dalam keadaan yang siap untuk dipetik.
Demi kebersihan hati, aku harus berusaha mendeletenya dalam memori hatiku, walau itu sulit, tapi aku harus tetap berusaha. Memori hatiku memang belum bisa didelete, tapi memori di HP ku, namanya sudah kudelet habis. Sehingga aku tidak mudah tergoda untuk dengan mudahnya untuk menghubunginya.
Sebelum kami melangkah lebih jauh, sebelum ada kata kecewa dan terluka. Lebih baik aku menghentikan semua sampai disini. Aku tahu interaksi kami sudah terlalu jauh.
Ya Allah, salah kah aku yang telah mencintainya, salahkah aku ketika aku tampa sengaja ia hadir dalam hatiku.
Kalo memang berjodoh, suatu hari nanti pasti dipersatukan. Tapi kalo emang tidak mengapa harus bersakit-sakitan dengan memendam rasa. Allah maha tahu atas semua yang terbaik bagi kami.
Ttd
UMI
Jumat, 13 Februari 2009
Susah Senang Bekerja
Senin-sabtu, hari-hari aku lewati untuk bekerja di kantor tempat aku bekerja. pergi jam 07.30 dan pulang jam 14.oo. begitulah rutinitasku setiap hari.pergi dengan semangat dan harapan dan pulang terkadang sangat kecapean.
susah senang sudah kualami, saat susah aku merasa gak betah untuk bekerja.ingin rasanya segera kabur dari sini. saat senang rasanya aku .
susah senang sudah kualami, saat susah aku merasa gak betah untuk bekerja.ingin rasanya segera kabur dari sini. saat senang rasanya aku .
Jumat, 06 Februari 2009
Jatuh Cinta
Jatuh cinta, siapasih yang tidak pernah jatuh cinta. Jatuh cinta adalah fitrah seorang manusia baik laki-laki maupun perempuan. Jangan mengaku normal jika belum pernah jatuh cinta. tapi kalo masih kecil sih wajar maksudku kalo umur sudah cukup dewasa. walaupun seorang itu anti lawan jenis. yah namanya jatuh cinta itu tiba tanpa diminta.
jatuh cinta bisa saja terjadi dengan tetangga, teman sekolah, teman kerja, teman kuliah, teman dalam organisasi, teman chating dan temanlainnya. walau hanya dengan mendengengar suara saja kita bisa jatuh cinta.
kata orang jatuh cita itu indah, jatuh cinta membuat kita bahagia, jatuh cinta dapat membuat bersemangat/ termotivasi dan jatuh cinta bisa bikin orang senyum sendiri.
tapi sayang jatuh cinta bagiku begitu menyakitkan. bagai mana tidak!!! setiap saat kita ingat dia, setiap waktu mikirin dia, jika tak melihatnya rasa gundah, jika ia berinteraksi dengan cewek lain jadi cemburu, jika dipandangnya kita jadi salah tingkah, belajar tidak konsentrasi, kalo menghafal susah untuk mengingat. yah belum tentu orang yang kita pikirkan juga memikirkan kita. rugi deh pokoknya. kita bisa dibuat sengsara.
Pernah aku jatuh cinta dengan seorang pria. padahal aku tipe cewek yang tidak mudah jatuh cinta. Hubungan dua hati antara cewek-cowok (pacaran) sangat bertentangan dengan batin sendiri, seharusnya aku tidak boleh jatuh cinta dengannya. Ia bukan kriteriaku. tapi yang namanya cinta itu emang buta. padahal aku tau keburukannya, aku tau bahwa kami tadak mungkin bisa akur, dan aku tau dia lebih muda dariku. dan aku tau aku sudah dzolim dengan hatiku. aku juga tau tidak ada pacaran kecuali setelah menikah. tapi .......... bagaimanapun aku menipu hatiku dengan keburukan-keburukannya, mengapa aku tetap jatuh cinta. semangkin aku berusaha untuk membencinya semangkin sakit hatiku luka dengan rasa cinta padanya. sakit dan benar benar sakit.
waktu berjalan terasa lama. gejolak dalam hati semangkin membara. ada pertentangan batin, antara nafsu dan agama.
sebuah kebahagian yang semu, apalagi saat si dia begitu perhatian dan memberikan puji-pujian. wah rasanya melambung ke angkasa. pernah suatu ketika ia sms dengan kata-kata cinta. sungguh tidak kusangka ia juga merasakan hal yang sama. itu sih penafsiranku, aku tidak tau hal yang sebenarnya. kami tak pernah saling terbuka. kami saling memahami posisi masing-masing. ia tau aku tak mungkin menerima cinta seorang cowok dengan begitu mudahnya. kami tidak pernah saling mengungkapkan. walau hati ini sakit, tapi aku tetap menahan diri untuk menjaga sikap seperti tidak pernah ada rasa dihati.
kenapa demikian???
ya jawabannya karna jatuh cinta yang aku alami sangat berlebihan, dan jatuh cinta yang aku alami bukan semata karna Allah tapi karna nafsu duniawi. dan jatuh cintaku adalah jatuh cinta yang belum halal. beda halnya kalo jatuh cinta dengan suami atau istri. itu sih wajib dan malah membawa ketenangan. (^_^)
ya, gitu deh rasanya jatuh cinta yang tidak halal. indahnya hanya sedikit tapi deritanya banyak.
mau tau siapa orangnya yang telah membuat aku jatuh cinta???
Ya, yang jelas ia seorang pria yang sangat sederhana dan begitu perhatian pada seorang wanita. ia teman kuliahku. kami setiap hari bertemu, bergurau dan mengerjakan tugas bersama. kebetulan saja pernah satu kelompok membuat makalah.
Aku kapok untuk cepat jatuh cinta. tapi aku bersyukur karna hanya sampai jatuh cinta belum pernah putus cinta, kalopun terjadi apa jadinya. takut deh .............
Ayo teman2, anda pernah jatuh cinta, berikan komentarnya.
jatuh cinta bisa saja terjadi dengan tetangga, teman sekolah, teman kerja, teman kuliah, teman dalam organisasi, teman chating dan temanlainnya. walau hanya dengan mendengengar suara saja kita bisa jatuh cinta.
kata orang jatuh cita itu indah, jatuh cinta membuat kita bahagia, jatuh cinta dapat membuat bersemangat/ termotivasi dan jatuh cinta bisa bikin orang senyum sendiri.
tapi sayang jatuh cinta bagiku begitu menyakitkan. bagai mana tidak!!! setiap saat kita ingat dia, setiap waktu mikirin dia, jika tak melihatnya rasa gundah, jika ia berinteraksi dengan cewek lain jadi cemburu, jika dipandangnya kita jadi salah tingkah, belajar tidak konsentrasi, kalo menghafal susah untuk mengingat. yah belum tentu orang yang kita pikirkan juga memikirkan kita. rugi deh pokoknya. kita bisa dibuat sengsara.
Pernah aku jatuh cinta dengan seorang pria. padahal aku tipe cewek yang tidak mudah jatuh cinta. Hubungan dua hati antara cewek-cowok (pacaran) sangat bertentangan dengan batin sendiri, seharusnya aku tidak boleh jatuh cinta dengannya. Ia bukan kriteriaku. tapi yang namanya cinta itu emang buta. padahal aku tau keburukannya, aku tau bahwa kami tadak mungkin bisa akur, dan aku tau dia lebih muda dariku. dan aku tau aku sudah dzolim dengan hatiku. aku juga tau tidak ada pacaran kecuali setelah menikah. tapi .......... bagaimanapun aku menipu hatiku dengan keburukan-keburukannya, mengapa aku tetap jatuh cinta. semangkin aku berusaha untuk membencinya semangkin sakit hatiku luka dengan rasa cinta padanya. sakit dan benar benar sakit.
waktu berjalan terasa lama. gejolak dalam hati semangkin membara. ada pertentangan batin, antara nafsu dan agama.
sebuah kebahagian yang semu, apalagi saat si dia begitu perhatian dan memberikan puji-pujian. wah rasanya melambung ke angkasa. pernah suatu ketika ia sms dengan kata-kata cinta. sungguh tidak kusangka ia juga merasakan hal yang sama. itu sih penafsiranku, aku tidak tau hal yang sebenarnya. kami tak pernah saling terbuka. kami saling memahami posisi masing-masing. ia tau aku tak mungkin menerima cinta seorang cowok dengan begitu mudahnya. kami tidak pernah saling mengungkapkan. walau hati ini sakit, tapi aku tetap menahan diri untuk menjaga sikap seperti tidak pernah ada rasa dihati.
kenapa demikian???
ya jawabannya karna jatuh cinta yang aku alami sangat berlebihan, dan jatuh cinta yang aku alami bukan semata karna Allah tapi karna nafsu duniawi. dan jatuh cintaku adalah jatuh cinta yang belum halal. beda halnya kalo jatuh cinta dengan suami atau istri. itu sih wajib dan malah membawa ketenangan. (^_^)
ya, gitu deh rasanya jatuh cinta yang tidak halal. indahnya hanya sedikit tapi deritanya banyak.
mau tau siapa orangnya yang telah membuat aku jatuh cinta???
Ya, yang jelas ia seorang pria yang sangat sederhana dan begitu perhatian pada seorang wanita. ia teman kuliahku. kami setiap hari bertemu, bergurau dan mengerjakan tugas bersama. kebetulan saja pernah satu kelompok membuat makalah.
Aku kapok untuk cepat jatuh cinta. tapi aku bersyukur karna hanya sampai jatuh cinta belum pernah putus cinta, kalopun terjadi apa jadinya. takut deh .............
Ayo teman2, anda pernah jatuh cinta, berikan komentarnya.
Surat Cinta Buat Bunda 2
Pontianak, 14 Februari 2009
Assalamualaikum wr. Wb
Apa kabar bunda? Semoga bunda sehat selalu dan senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Nanda disini sehat dan tak kurang satu apapun.
Bunda sayang, empat tahun sudah aku berada merantau di kota ini. Sungguh nanda merasa ini adalah perjalanan yang panjang. Hidup jauh dari bunda adalah suatu yang sangat berat nanda rasakan. Dimana nanda tidak bisa lagi menangis dipelukanbunda saat nanda sedih. nanda juga tidak bisa mencicipi masakan bunda yang enak, tidak melihat senyum tulus bunda yang selalu menyejukkan hati nanda. Walau demikian nanda tetap akan berusaha tegar demi sebuah cita-cita bersama antara bunda dan nanda untuk menyelasaikan pendidikan strata satu. nanda ikhlaskan semua untuk membahagiakan bunda.
Bunda yang nanda kagumi. Betapa jasa-jasa bunda tak terbalas. Sejak dalam kandungan bunda selalu menjaga dan mendidikku, bunda tak pernah mengeluh walau harus mengorbankan segalanya. Masih teringat oleh nanda saat nanda kecil dan bermain di tepi sungai, nanda menginjak sebuah kayu jembatan yang sudah keropos dan nanda terjatuh dalam sungai di depan rumah kita. Nanda tau saat itu bunda langsung teriak dan terjun kesungai untuk menolong nanda yang sudah tenggelam di air yang dalam. Padahal saat itu bunda sudah siap-siap akan berangkat keluar kota dengan pakaian yang sudah rapi. Bunda langsung membatalkan kepergian bunda.
Bunda lewat surat ini nanda ingin mengatakan isi hati nanda yang selama ini tidak sempat terucap. Satu kata yang sudah lama ingin nanda katakan tapi lidah nanda begitu kelu untuk mengatakan secara langsung. Nanda dari hati yang paling dalam nanda ingin mengatakan bahwa nanda mencintai bunda lebih dari rasa cintanya nanda pada diri sendiri.
Bunda belahan hati nanda, sejak kecil nanda selalu membebani bunda. Terkadang nanda menyakiti dan membantah bunda. Maaf kan nanda yang telah berbuat tidak adil terhadap segala kebaikan bunda.
Bunda dihari kasih sayang ini, disaat orang mencurahkan kasih sayang pada pasangannya. Nanda memilih bunda sebagai orang yang nanda sayangi melebihi sayang seorang pemuda kepada seorang kekasihnya. Percayalah bunda sayang nanda tidak hanya satu hari ini tapi sayang nanda adalah sayang untuk selamanya. Bunda, sungguh ikatan cinta diantara kita adalah ikatan cinta yang abadi. Ikatan cinta yang tidak pernah mengenal kata putus. Yang akan selalu bertambah seiring bertambahnya waktu.
Demikian surat ini surat ini nanda buat dengan sepenuh hati untuk bundaku seorang. Semoga Allah senantiasa menjaga dan mencintai bunda.
Anakmu yang mencintaimu
Dearti
Assalamualaikum wr. Wb
Apa kabar bunda? Semoga bunda sehat selalu dan senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Nanda disini sehat dan tak kurang satu apapun.
Bunda sayang, empat tahun sudah aku berada merantau di kota ini. Sungguh nanda merasa ini adalah perjalanan yang panjang. Hidup jauh dari bunda adalah suatu yang sangat berat nanda rasakan. Dimana nanda tidak bisa lagi menangis dipelukanbunda saat nanda sedih. nanda juga tidak bisa mencicipi masakan bunda yang enak, tidak melihat senyum tulus bunda yang selalu menyejukkan hati nanda. Walau demikian nanda tetap akan berusaha tegar demi sebuah cita-cita bersama antara bunda dan nanda untuk menyelasaikan pendidikan strata satu. nanda ikhlaskan semua untuk membahagiakan bunda.
Bunda yang nanda kagumi. Betapa jasa-jasa bunda tak terbalas. Sejak dalam kandungan bunda selalu menjaga dan mendidikku, bunda tak pernah mengeluh walau harus mengorbankan segalanya. Masih teringat oleh nanda saat nanda kecil dan bermain di tepi sungai, nanda menginjak sebuah kayu jembatan yang sudah keropos dan nanda terjatuh dalam sungai di depan rumah kita. Nanda tau saat itu bunda langsung teriak dan terjun kesungai untuk menolong nanda yang sudah tenggelam di air yang dalam. Padahal saat itu bunda sudah siap-siap akan berangkat keluar kota dengan pakaian yang sudah rapi. Bunda langsung membatalkan kepergian bunda.
Bunda lewat surat ini nanda ingin mengatakan isi hati nanda yang selama ini tidak sempat terucap. Satu kata yang sudah lama ingin nanda katakan tapi lidah nanda begitu kelu untuk mengatakan secara langsung. Nanda dari hati yang paling dalam nanda ingin mengatakan bahwa nanda mencintai bunda lebih dari rasa cintanya nanda pada diri sendiri.
Bunda belahan hati nanda, sejak kecil nanda selalu membebani bunda. Terkadang nanda menyakiti dan membantah bunda. Maaf kan nanda yang telah berbuat tidak adil terhadap segala kebaikan bunda.
Bunda dihari kasih sayang ini, disaat orang mencurahkan kasih sayang pada pasangannya. Nanda memilih bunda sebagai orang yang nanda sayangi melebihi sayang seorang pemuda kepada seorang kekasihnya. Percayalah bunda sayang nanda tidak hanya satu hari ini tapi sayang nanda adalah sayang untuk selamanya. Bunda, sungguh ikatan cinta diantara kita adalah ikatan cinta yang abadi. Ikatan cinta yang tidak pernah mengenal kata putus. Yang akan selalu bertambah seiring bertambahnya waktu.
Demikian surat ini surat ini nanda buat dengan sepenuh hati untuk bundaku seorang. Semoga Allah senantiasa menjaga dan mencintai bunda.
Anakmu yang mencintaimu
Dearti
Rabu, 04 Februari 2009
Cerpen "Ajakan Nikah"
sepinya malam ini, seperti sepinya hatiku. dingin malam ini tak mampu mengantarku memejamkan mata tuk istirahat sejenak. hanya HP Nokia 1100 ini yang bisa menghiburku.
“Askum. Asmadi aku ada di rumah sekarang besok aku pulang ke Pontianak lagi. terimakasih atas persahabatan kamu selama ini, maaf aku ndak bisa berkunjung ketempat mu.”
Ku kirim sms dengan harapan aswin juga tau bahwa aku ada dirumah. Asmadi adalah teman dekat Aswin.
Aku pulang untuk mengambil data penelitian skripsiku.
“Kok baru bilang, mau aku bilag pada aswin ndak?”
“Ngak usah aja, win sibuk, aku ndak mau ganggu dia”
“Benar ni, kamu ndak nyesalkah” balas Asmadi dengan guraunya.
“Endak, buat apa nyesal, aku ndak suka cowok rewel kayak dia, emang dia siapa?”
Aswin dan Asmadi adalah sahabatku saat SMP dulu, saat itu aku memang suka sama Aswin, tapi sekarang aku sudah pake jilbab,aku sudah dibilang teman-teman sebagai akhwat. aku sudah kuliah. menyukainya hanya kenangan masa jahiliahku. sekarang aku hanya mengenal pacaran setelah menikah. dulu aku memang suka kenalan dengan cowok-cowok dan mengkoleksi pacar. sekarang ndak lagi.
Baru-baru ini Aswin dan Asmadi muncul lagi saat aku hampir selesai kuliah. saat aku ingin berubah sedikit-demi sedikit menjalankan syariat Islam.
15 menit setelah sms ku yang terakhir tiba-tiba ada suara motor berhenti di depan rumah, dan langsung menuju rumahku, ndaktau siapa?
“Assalamualaikum”
“Waalaikum salam”
“Bapakku keluar, pak ada Dedek?”tanya Aswin
“Eh Aswin, masuklah. Dedek ada didapur lagi masak”
Ayah ku memang sudah mengenal aswin sejak aku belum kuliah ketika itu.
Ya Allah ada aswin, mau ngapa dia kesini.siapa yang ngasi tau aku ada di rumah. gumamku dalam hati
sengaja aku ndak keluar menghampirinya karna aku lagi marah dengan smsnya sebulan yang lalu. siapa yang ndak marah dan kesal dengan sms orang yang menyamar sebagai sahabat kuliahku. padahal aku tak mengenal nama yang dipalsukannya. Apalagi saat dia bilang aku wanita murahan. wanita mana yang nggak marah. emang sih aku yang mulakan karna memang aku sangat jengkel dengan orang yang sms bertele-tele tampa status akhirnya aku bilang manusia bertopeng.
ayahku memanggil aku ke dapur dan menghampiriku.
“Dek tamu tang dak dikeluarin?
“Malas aku mau jumpa, bilang aja aku ndak mau ketemu!!!
“Orang udah datang jauh-jauh, masak ndak mau ditemui”
Aku langsung menggunakan jilbab dan mendatanginya sambil membawa air teh dan kue.
aku senyum dan mempersilakan ia minum.
Hatiku berdebar, apa gerangan yang akan terjadi. dengan wajah masam dia di depanku.
Suasana hening, ia memandangku dengan pandangan marah, aku hanya diam.
5 menit kami saling diam.
tit-tit-tit-tit HP ku berbunyi diatas meja tamu, dan langsung kubaca smsnya
“Maaf dek Aswin tadi ada di rumahku saat kamu sms dan dia menanyakan siapa yang sms. masa aku mau bohong, dan akhirnya ia membuka sms mu. Maaf aku ndak sengaja”
Langsung ia mengambil hp ku dan membaca smsnya.
dan
“Brokk”… suara HP dilempar.
Ia lemparkan disampingku dan mengenai tanganku
Aku hanya diam…….
“Puas kamu” kata Aswin dengan mukanya yang merah, suaranya yang kasar
“Apa ya yang puas” kataku santai
Puas dengan permainanmu, puas telah membuat aku jengkel, bangga karna bisa membuat hatiku sakit, kamu pulang ndak beri kabar kepadaku, hanya ke asmadi, puas dah punya banyak cowok di kampus. sejak kapan kalian jadian.
Ya allah, orang ni ternyata masih perhatian padaku. Dari mana ia mengetahui tentangku, padahal aku sms dia biasa-biasa saja. aku menganggap dia hanya sebagai kawan dan tak lebih dari itu. apa yang salah terhadap smsku sehingga marah seperti ini. apakah ia ambil hati terhadap sms gurauku. kok bisa berkesimpulan seperti itu sih dia.
Emang sih dulu aku suka dia tapi kan sekarang udah berubah aku suka dia hanya sebatas teman. Teman lama yang kini bertemu kembali. Aku tak pernah beniat akan meluluhkan hatinya, apalagi menyakitinya. Astagfirullah. apakah aku kini juga telah jatuh cinta. Seminngu ini memang selalu teringat dia. aku merasa rindu kalo dia lama tidak SMS pada ku. Setiap hari kami selalu sms-an. hatiku senang bercampur takut. Inikah yang dikatakan dengan jatuh cinta.
Aku berdiri dan menghampiri pintu.
“sebaiknya kamu pulang, aku tak mau bertemu denganmu hanya untuk bertengkar. Aku pulang bukan untuk kamu”. aku marah dengannya karna sikapnya yang tidak sopan kepadaku. aku tau kalo dilanjutkan akan terjadi pertengkaran antara kami.
Sebelumnya kami memang sering sms-an, dan ia suka marah-marah dan merajok denganku, cemburu dengan teman-temanku. aku sebenarnya juga ndak suka dengan sikap dia yang berlebihan perhatiannya.
Ia berdiri menghampiriku dan langsung keluar dari pintu. sebelum memutuskan pulang ia memanggilku.
“ Dek sini sebentar ada yang ingin aku sampaikan!
Aku mendekat sedikit dengan ragu-ragu dan iapun mendekat juga dengan aku.
“Plak”, mukaku ditampar
“ Kamu cewek murahan. ku kira kamu beda ternyata sama saja dengan cewek-cewek yang lain”.
air mataku jatuh tak tertahan, berat rasanya aku harus membiarkan luapan perasaanku, sakit di wajjahku tidak seberapa tapi sakit dihatiku luar biasa. Aku memang tidak bisa membalas tamparannya, karna ku tau hal tersebut hanya akan memperpanas suasana dan kutau haram hukumnya menyentuh orang yang lawan jenis dan bukan muhrim.
Ia melihatku dengan tatapan tajam dan memperhatikan responku. mungkin dia mengira aku akan membalasnya.
“Cukup ini saja yang ingin kamu sampaikan. kalo sudah selesai pulang aja. aku muak liat kamu. sekarang kamu puas bukan?”
Aku tidak berfikir untuk melakukan apa-apa, sebisanya aku mengendalikan hatiku, aku sangat merasa berdosa karena hal ini sepantasnya tidak layak terjadi pada seorang akhwat. aku malu, malu pada diriku dan malu pada Tuhanku.
“Ya aku puas tapi sebelum aku pulang, kamu jawab pertanyaanku!
“Siapa Sapto?”
“Teman”
“Bohong?”
aku diam
“Ia pacarmu bukan? kemaren aku ada sms ke dia dan ia bilang kamu pacarnya”.
“Mengapa kamu ndak balas SMS ku?”
“ aku lagi ndak ada fulsa”.
“Bohong?”
“ Kalo untuk SMS Asmadi ada fulsa ya”.
“Mengapa kamu pulang tidak mengabarkan kepada ku, kamu bilang udah pulang lama dan besok kamu akan pulang Pontianak?
“Aku berbohong dengannya”.
“ Mengapa kamu berbohong?”
“Karena………”
“Karna kamu suka bohong, cukuplah sudah kebohonganmu semua. saya rasa udah jelas semua, sebaiknya kita jangan berhubungan lagi…………”
“Sebelum kita tidak berhubungan lagi izinkan aku berbicara sebentar, menjelaskan sebenarnya.” pintaku padanya
“ Persahabatan yang telah kita jalin sejak SMP kini harius kita akhiri hanya karena kesalahan kecil. Sapto adalah pria yang ku kenal pertama sekali ketika aku baru saja di pontianak, aku banyak berhutang budi padanya, kami satu kelompok OSPEK, tapi kami tidak pacaran, kemaren aku yang nyuruh dia mengaku sebagai pacarku, aku ingin kamu tidak berharap padaku, dan juga saat itu aku sangat membencimu. Aku baru beli pulsa malam ini, jadi SMS kamu tidak aku balas saat itu. Sebenarnya aku baru datang tadi pagi dan akan pulang seminggu lagi.”
“Ok kalo kamu ingin kita tidak berhubungan lagi. aku setuju. aku sudak capek berteman denganmu.”
“Sekarang kamu boleh pulang.”
Dia terdiam, dan duduk ditangga teras rumah.
akupun duduk di dekatnya tapi agak jauh.
mungkin 10 menit kami saling diam.
“maafkan aku……….”katanya pelan
Dia mendekati aku, pipiku hampir di pegangnya. Aku cepat menghindar.
“Gimana pipimu masih sakitkah?”.
Pipiku merah bekas tamparan tangannya.
“Kalo kamu ingin membalas tampar aja aku sekarang, aku siap”.
Diambilkan saputangannya dan ingn mengapus air mataku.
aku mengambil sapu tangannya dan menghapus air mataku sendiri.
“ Sengaja aku pulang ke Indonesia karna ada masalah keluarga. Aku ada bawa oleh-oleh untukmu sengaja aku bawa dari sana khusus untukmu”.
diambilnya kado dalam plasstik yang ada di motornya dan diserahkannya pada ku,
“di dalamnya ada surat untukmu, kamu baca ya”
“makan yo’”
“kita ajak Aswin aja ya.” ia mengusulkan untuk mengajak adikku yang namanya juga Aswin.
“Ndak aku udah kenyang”.
“aku belum makan dan lapar banget sekarang”
“kamu harus nemankan aku malam ini. Karena kalo kamu tak maafkan aku mungkin malam ini malam terakhir kiata berjumpa.”
Aku mengikuti permintaannya, kami pergi kekantin dekat rumahku sambil berjalan kaki dengan adikku yang kelas tiga. aku tak tau mengapa malam ini aku mengikuti permintaannya. Dalam sebulan ini aku memang lagi lemah iman.
Aku hanya diam, kubiarkan dia bercerita. Ia bercerita tentang pengalamannya ketika berada di Malaysia tempat ia berkerja.
Makanan pun dipesan dan kami makan bersama-sama. Hampir satu jam kami makan sambil ngobrol.
“Besok jalan yo’. Kita ke pantai samudra indah”
“Maaf aku ndak bisa”.
“Mengapa?”
“Aku sibuk”
“Oh……”
“Yok pulang”
Ia merapikan bekas makan kami dan membayar makanan yang telah kami makan.
kami pulang sama-sama. ketika di jalan aku ditelpon Sapto.
“waalaikum salam, aku lagi di jalan habis makan.
mungkin minggu ini,
coba kamu clining dulu kemudian kamu cek warnanya udah sempurna blm.
ok, waalaikum salam”
“sapto menelponku”, kulihat wajah cemberut mulai berkeliaran di wajah Aswin.“Sapto nelpon menayakan masalah computer”.
“Sapto lagi-Sapto lagi”“Emang salahke kalo aku berteman”
“Endak sih, mengapa hanya Sapto temanmu, ndak ada yang lain kah?”
sampai dirumah.
“Aku pulang dulu ya”
“Udah larut malam”
“Oya kalo kamu besok ndak sibuk kita jalan ke pantai ya?”
dia langsung menyetir motor dan dengan berat hati ia pulang
“Slamat malam, semoga mimpi indah, Assalamualaikum.”
“Waalaikum salam”
“As.selamat malam, besok aku tidak bisa mengikuti ajakanmu, walaupun besok aku ada waktu, tapi aku tetap tidak bisa menemankan kamu. Karna sepengetahuanku dalam Mengkaji islam, kita dilarang bersentuhan, berdua-duaan, bergoncengan, pacaran, melihatkan aurat dengan non muhrin, itu semua hanya boleh dilakukan dengan suami dan muhrimnya. sedangkan kita non muhrim. semoga kamu paham maksudd aku”.
ku kirim sms tersebut dan dibalasnya
“aku paham maksud kamu.”
Seminggu setelah itu ia sms.
“Dek setelah ku pikir aku ingin melamar kamu dan ingin menikah dennganmu, aku tertarik dengan konsep Islam yang kamu pegang, aku ingin hidup dibawah naungan islam yang kaffah dan ingin bersama istri yang solehah. Sudikah kamu menerima lamaranku………”
Ku kirim sms dengan harapan aswin juga tau bahwa aku ada dirumah. Asmadi adalah teman dekat Aswin.
Aku pulang untuk mengambil data penelitian skripsiku.
“Kok baru bilang, mau aku bilag pada aswin ndak?”
“Ngak usah aja, win sibuk, aku ndak mau ganggu dia”
“Benar ni, kamu ndak nyesalkah” balas Asmadi dengan guraunya.
“Endak, buat apa nyesal, aku ndak suka cowok rewel kayak dia, emang dia siapa?”
Aswin dan Asmadi adalah sahabatku saat SMP dulu, saat itu aku memang suka sama Aswin, tapi sekarang aku sudah pake jilbab,aku sudah dibilang teman-teman sebagai akhwat. aku sudah kuliah. menyukainya hanya kenangan masa jahiliahku. sekarang aku hanya mengenal pacaran setelah menikah. dulu aku memang suka kenalan dengan cowok-cowok dan mengkoleksi pacar. sekarang ndak lagi.
Baru-baru ini Aswin dan Asmadi muncul lagi saat aku hampir selesai kuliah. saat aku ingin berubah sedikit-demi sedikit menjalankan syariat Islam.
15 menit setelah sms ku yang terakhir tiba-tiba ada suara motor berhenti di depan rumah, dan langsung menuju rumahku, ndaktau siapa?
“Assalamualaikum”
“Waalaikum salam”
“Bapakku keluar, pak ada Dedek?”tanya Aswin
“Eh Aswin, masuklah. Dedek ada didapur lagi masak”
Ayah ku memang sudah mengenal aswin sejak aku belum kuliah ketika itu.
Ya Allah ada aswin, mau ngapa dia kesini.siapa yang ngasi tau aku ada di rumah. gumamku dalam hati
sengaja aku ndak keluar menghampirinya karna aku lagi marah dengan smsnya sebulan yang lalu. siapa yang ndak marah dan kesal dengan sms orang yang menyamar sebagai sahabat kuliahku. padahal aku tak mengenal nama yang dipalsukannya. Apalagi saat dia bilang aku wanita murahan. wanita mana yang nggak marah. emang sih aku yang mulakan karna memang aku sangat jengkel dengan orang yang sms bertele-tele tampa status akhirnya aku bilang manusia bertopeng.
ayahku memanggil aku ke dapur dan menghampiriku.
“Dek tamu tang dak dikeluarin?
“Malas aku mau jumpa, bilang aja aku ndak mau ketemu!!!
“Orang udah datang jauh-jauh, masak ndak mau ditemui”
Aku langsung menggunakan jilbab dan mendatanginya sambil membawa air teh dan kue.
aku senyum dan mempersilakan ia minum.
Hatiku berdebar, apa gerangan yang akan terjadi. dengan wajah masam dia di depanku.
Suasana hening, ia memandangku dengan pandangan marah, aku hanya diam.
5 menit kami saling diam.
tit-tit-tit-tit HP ku berbunyi diatas meja tamu, dan langsung kubaca smsnya
“Maaf dek Aswin tadi ada di rumahku saat kamu sms dan dia menanyakan siapa yang sms. masa aku mau bohong, dan akhirnya ia membuka sms mu. Maaf aku ndak sengaja”
Langsung ia mengambil hp ku dan membaca smsnya.
dan
“Brokk”… suara HP dilempar.
Ia lemparkan disampingku dan mengenai tanganku
Aku hanya diam…….
“Puas kamu” kata Aswin dengan mukanya yang merah, suaranya yang kasar
“Apa ya yang puas” kataku santai
Puas dengan permainanmu, puas telah membuat aku jengkel, bangga karna bisa membuat hatiku sakit, kamu pulang ndak beri kabar kepadaku, hanya ke asmadi, puas dah punya banyak cowok di kampus. sejak kapan kalian jadian.
Ya allah, orang ni ternyata masih perhatian padaku. Dari mana ia mengetahui tentangku, padahal aku sms dia biasa-biasa saja. aku menganggap dia hanya sebagai kawan dan tak lebih dari itu. apa yang salah terhadap smsku sehingga marah seperti ini. apakah ia ambil hati terhadap sms gurauku. kok bisa berkesimpulan seperti itu sih dia.
Emang sih dulu aku suka dia tapi kan sekarang udah berubah aku suka dia hanya sebatas teman. Teman lama yang kini bertemu kembali. Aku tak pernah beniat akan meluluhkan hatinya, apalagi menyakitinya. Astagfirullah. apakah aku kini juga telah jatuh cinta. Seminngu ini memang selalu teringat dia. aku merasa rindu kalo dia lama tidak SMS pada ku. Setiap hari kami selalu sms-an. hatiku senang bercampur takut. Inikah yang dikatakan dengan jatuh cinta.
Aku berdiri dan menghampiri pintu.
“sebaiknya kamu pulang, aku tak mau bertemu denganmu hanya untuk bertengkar. Aku pulang bukan untuk kamu”. aku marah dengannya karna sikapnya yang tidak sopan kepadaku. aku tau kalo dilanjutkan akan terjadi pertengkaran antara kami.
Sebelumnya kami memang sering sms-an, dan ia suka marah-marah dan merajok denganku, cemburu dengan teman-temanku. aku sebenarnya juga ndak suka dengan sikap dia yang berlebihan perhatiannya.
Ia berdiri menghampiriku dan langsung keluar dari pintu. sebelum memutuskan pulang ia memanggilku.
“ Dek sini sebentar ada yang ingin aku sampaikan!
Aku mendekat sedikit dengan ragu-ragu dan iapun mendekat juga dengan aku.
“Plak”, mukaku ditampar
“ Kamu cewek murahan. ku kira kamu beda ternyata sama saja dengan cewek-cewek yang lain”.
air mataku jatuh tak tertahan, berat rasanya aku harus membiarkan luapan perasaanku, sakit di wajjahku tidak seberapa tapi sakit dihatiku luar biasa. Aku memang tidak bisa membalas tamparannya, karna ku tau hal tersebut hanya akan memperpanas suasana dan kutau haram hukumnya menyentuh orang yang lawan jenis dan bukan muhrim.
Ia melihatku dengan tatapan tajam dan memperhatikan responku. mungkin dia mengira aku akan membalasnya.
“Cukup ini saja yang ingin kamu sampaikan. kalo sudah selesai pulang aja. aku muak liat kamu. sekarang kamu puas bukan?”
Aku tidak berfikir untuk melakukan apa-apa, sebisanya aku mengendalikan hatiku, aku sangat merasa berdosa karena hal ini sepantasnya tidak layak terjadi pada seorang akhwat. aku malu, malu pada diriku dan malu pada Tuhanku.
“Ya aku puas tapi sebelum aku pulang, kamu jawab pertanyaanku!
“Siapa Sapto?”
“Teman”
“Bohong?”
aku diam
“Ia pacarmu bukan? kemaren aku ada sms ke dia dan ia bilang kamu pacarnya”.
“Mengapa kamu ndak balas SMS ku?”
“ aku lagi ndak ada fulsa”.
“Bohong?”
“ Kalo untuk SMS Asmadi ada fulsa ya”.
“Mengapa kamu pulang tidak mengabarkan kepada ku, kamu bilang udah pulang lama dan besok kamu akan pulang Pontianak?
“Aku berbohong dengannya”.
“ Mengapa kamu berbohong?”
“Karena………”
“Karna kamu suka bohong, cukuplah sudah kebohonganmu semua. saya rasa udah jelas semua, sebaiknya kita jangan berhubungan lagi…………”
“Sebelum kita tidak berhubungan lagi izinkan aku berbicara sebentar, menjelaskan sebenarnya.” pintaku padanya
“ Persahabatan yang telah kita jalin sejak SMP kini harius kita akhiri hanya karena kesalahan kecil. Sapto adalah pria yang ku kenal pertama sekali ketika aku baru saja di pontianak, aku banyak berhutang budi padanya, kami satu kelompok OSPEK, tapi kami tidak pacaran, kemaren aku yang nyuruh dia mengaku sebagai pacarku, aku ingin kamu tidak berharap padaku, dan juga saat itu aku sangat membencimu. Aku baru beli pulsa malam ini, jadi SMS kamu tidak aku balas saat itu. Sebenarnya aku baru datang tadi pagi dan akan pulang seminggu lagi.”
“Ok kalo kamu ingin kita tidak berhubungan lagi. aku setuju. aku sudak capek berteman denganmu.”
“Sekarang kamu boleh pulang.”
Dia terdiam, dan duduk ditangga teras rumah.
akupun duduk di dekatnya tapi agak jauh.
mungkin 10 menit kami saling diam.
“maafkan aku……….”katanya pelan
Dia mendekati aku, pipiku hampir di pegangnya. Aku cepat menghindar.
“Gimana pipimu masih sakitkah?”.
Pipiku merah bekas tamparan tangannya.
“Kalo kamu ingin membalas tampar aja aku sekarang, aku siap”.
Diambilkan saputangannya dan ingn mengapus air mataku.
aku mengambil sapu tangannya dan menghapus air mataku sendiri.
“ Sengaja aku pulang ke Indonesia karna ada masalah keluarga. Aku ada bawa oleh-oleh untukmu sengaja aku bawa dari sana khusus untukmu”.
diambilnya kado dalam plasstik yang ada di motornya dan diserahkannya pada ku,
“di dalamnya ada surat untukmu, kamu baca ya”
“makan yo’”
“kita ajak Aswin aja ya.” ia mengusulkan untuk mengajak adikku yang namanya juga Aswin.
“Ndak aku udah kenyang”.
“aku belum makan dan lapar banget sekarang”
“kamu harus nemankan aku malam ini. Karena kalo kamu tak maafkan aku mungkin malam ini malam terakhir kiata berjumpa.”
Aku mengikuti permintaannya, kami pergi kekantin dekat rumahku sambil berjalan kaki dengan adikku yang kelas tiga. aku tak tau mengapa malam ini aku mengikuti permintaannya. Dalam sebulan ini aku memang lagi lemah iman.
Aku hanya diam, kubiarkan dia bercerita. Ia bercerita tentang pengalamannya ketika berada di Malaysia tempat ia berkerja.
Makanan pun dipesan dan kami makan bersama-sama. Hampir satu jam kami makan sambil ngobrol.
“Besok jalan yo’. Kita ke pantai samudra indah”
“Maaf aku ndak bisa”.
“Mengapa?”
“Aku sibuk”
“Oh……”
“Yok pulang”
Ia merapikan bekas makan kami dan membayar makanan yang telah kami makan.
kami pulang sama-sama. ketika di jalan aku ditelpon Sapto.
“waalaikum salam, aku lagi di jalan habis makan.
mungkin minggu ini,
coba kamu clining dulu kemudian kamu cek warnanya udah sempurna blm.
ok, waalaikum salam”
“sapto menelponku”, kulihat wajah cemberut mulai berkeliaran di wajah Aswin.“Sapto nelpon menayakan masalah computer”.
“Sapto lagi-Sapto lagi”“Emang salahke kalo aku berteman”
“Endak sih, mengapa hanya Sapto temanmu, ndak ada yang lain kah?”
sampai dirumah.
“Aku pulang dulu ya”
“Udah larut malam”
“Oya kalo kamu besok ndak sibuk kita jalan ke pantai ya?”
dia langsung menyetir motor dan dengan berat hati ia pulang
“Slamat malam, semoga mimpi indah, Assalamualaikum.”
“Waalaikum salam”
“As.selamat malam, besok aku tidak bisa mengikuti ajakanmu, walaupun besok aku ada waktu, tapi aku tetap tidak bisa menemankan kamu. Karna sepengetahuanku dalam Mengkaji islam, kita dilarang bersentuhan, berdua-duaan, bergoncengan, pacaran, melihatkan aurat dengan non muhrin, itu semua hanya boleh dilakukan dengan suami dan muhrimnya. sedangkan kita non muhrim. semoga kamu paham maksudd aku”.
ku kirim sms tersebut dan dibalasnya
“aku paham maksud kamu.”
Seminggu setelah itu ia sms.
“Dek setelah ku pikir aku ingin melamar kamu dan ingin menikah dennganmu, aku tertarik dengan konsep Islam yang kamu pegang, aku ingin hidup dibawah naungan islam yang kaffah dan ingin bersama istri yang solehah. Sudikah kamu menerima lamaranku………”
Surat Cinta Buat Bundaku
Assalamualaikum Wr.wb
Bagaimana kabarmu hari ini bundaku sayang, moga sehat wal afiaat seperti biasa. Anakmu disini sangat merindukanmu. Kini aku merasakan betapa sedihnya hidup jauh darimu. Demi cita-citaku dan cita-cita bunda kujalani semua dengan ikhlas.
Bunda ku sayang, tidak terasa sudah 23 tahun aku lahir dibumi ini. kuterlahir atas perjuanganmu menahan semua sakit yang bunda rasakan sejak awal kehadiranku dalam rahimmu sampai aku terlahir keduania. Dengan kasih sayang, perhatian dan ketulusanmulah aku tumbuh menjadi manusia sempurna saat ini. Sepanjang hidup aku merasakan cinta dan do’a bunda yang terbukti menjadi energi tak terbatas yang tak pernah kehabisan cahaya dalam setiap langkah dan gerakku. dengan didikanmu aku menjadi tegar, dengan doamu aku menjadi kuat dan dengan pengorbananmu aku menjadi optimis menghdapi masa depanku.
Bundaku sayang, kini aku beranjak dewasa, tapi cintamu tak pernah berkurang sedikitpun untukku. Walau aku sering membantahmu, walau aku sering melukaimu. Tapi mengapa aku tetap dihatimu. Bunda, betapa lembut hatimu selembut tiupan angin ditepi pantai.
Bundaku yang tercinta, sebentar lagi aku akan menikah, itu berarti kita akan terpisah oleh jarak, karna calon suamiku memintaku tinggal didaerahnya yang jauh dari kota kita. Bundaku sayang, belum sempat aku membalas jasa-jasamu, tapi aku harus kembali pergi meninggalkanmu. Semestinya aku tidak menginginkan perpisahan ini. tapi demi kebahagianku, bunda rela melepaskanku.
Maafkan aku bundaku sayang.
Bunda betapa jasa-jasamu tak dapat ku balas, engkau telah mendidikku hingga kini aku menjadi begitu berharga dalam hidupmu. Masih melekat dalam ingatanku akan janjimu untuk menyekolahkanku sampai aku sarjana. Kini aku sudah sarjana dan hanya itu hadiah yang bisa kuberikan saat ini. Hanya itu yang bisa kuberikan atas cita-citamu untuk kebaikan masa drpanku. Semuanya kulakukan karna cintaku padamu. Engkau telah banyak berkorban untukku tiada hingga. Do’amu tulus yang tiada henti dan perhatianmu yang tiada ujung. Engkaulah wanita terhormat dan berhati mulia.
Maafkan aku bundaku, terkadang lidah ini kelu untuk berkata bahwa aku mencintaimu. Maafkan aku karna sering menyakitimu, aku hanya pandai meminta tanpa peduli dengan hatimu. Sekali lagi maafkan aku bunda.
Bunda hanya lewat surat dan tetesan air mata ini yang dapat menjadi saksi bahwa aku mencintaimu, Bunda engkaulah malaikat yang menyegarkan rumah dan menebarkan kehangatan dalam hatiku. Matamu memancarkan cahaya cinta dan kasih sayang yang tidak pernah aku dapatkan diluar sana.
Sekian surat ini aku buat, kuberharap bunda sehat selalu, kuberharap suatu hari nanti aku berharap engkau bisa tersenyum dengan keberhasilanku mencapai cita-citaku yang begitu bunda harapkan dariku.
Bagaimana kabarmu hari ini bundaku sayang, moga sehat wal afiaat seperti biasa. Anakmu disini sangat merindukanmu. Kini aku merasakan betapa sedihnya hidup jauh darimu. Demi cita-citaku dan cita-cita bunda kujalani semua dengan ikhlas.
Bunda ku sayang, tidak terasa sudah 23 tahun aku lahir dibumi ini. kuterlahir atas perjuanganmu menahan semua sakit yang bunda rasakan sejak awal kehadiranku dalam rahimmu sampai aku terlahir keduania. Dengan kasih sayang, perhatian dan ketulusanmulah aku tumbuh menjadi manusia sempurna saat ini. Sepanjang hidup aku merasakan cinta dan do’a bunda yang terbukti menjadi energi tak terbatas yang tak pernah kehabisan cahaya dalam setiap langkah dan gerakku. dengan didikanmu aku menjadi tegar, dengan doamu aku menjadi kuat dan dengan pengorbananmu aku menjadi optimis menghdapi masa depanku.
Bundaku sayang, kini aku beranjak dewasa, tapi cintamu tak pernah berkurang sedikitpun untukku. Walau aku sering membantahmu, walau aku sering melukaimu. Tapi mengapa aku tetap dihatimu. Bunda, betapa lembut hatimu selembut tiupan angin ditepi pantai.
Bundaku yang tercinta, sebentar lagi aku akan menikah, itu berarti kita akan terpisah oleh jarak, karna calon suamiku memintaku tinggal didaerahnya yang jauh dari kota kita. Bundaku sayang, belum sempat aku membalas jasa-jasamu, tapi aku harus kembali pergi meninggalkanmu. Semestinya aku tidak menginginkan perpisahan ini. tapi demi kebahagianku, bunda rela melepaskanku.
Maafkan aku bundaku sayang.
Bunda betapa jasa-jasamu tak dapat ku balas, engkau telah mendidikku hingga kini aku menjadi begitu berharga dalam hidupmu. Masih melekat dalam ingatanku akan janjimu untuk menyekolahkanku sampai aku sarjana. Kini aku sudah sarjana dan hanya itu hadiah yang bisa kuberikan saat ini. Hanya itu yang bisa kuberikan atas cita-citamu untuk kebaikan masa drpanku. Semuanya kulakukan karna cintaku padamu. Engkau telah banyak berkorban untukku tiada hingga. Do’amu tulus yang tiada henti dan perhatianmu yang tiada ujung. Engkaulah wanita terhormat dan berhati mulia.
Maafkan aku bundaku, terkadang lidah ini kelu untuk berkata bahwa aku mencintaimu. Maafkan aku karna sering menyakitimu, aku hanya pandai meminta tanpa peduli dengan hatimu. Sekali lagi maafkan aku bunda.
Bunda hanya lewat surat dan tetesan air mata ini yang dapat menjadi saksi bahwa aku mencintaimu, Bunda engkaulah malaikat yang menyegarkan rumah dan menebarkan kehangatan dalam hatiku. Matamu memancarkan cahaya cinta dan kasih sayang yang tidak pernah aku dapatkan diluar sana.
Sekian surat ini aku buat, kuberharap bunda sehat selalu, kuberharap suatu hari nanti aku berharap engkau bisa tersenyum dengan keberhasilanku mencapai cita-citaku yang begitu bunda harapkan dariku.
Wasalamualaikum Wr. Wb.
Langganan:
Postingan (Atom)