Rabu, 04 Februari 2009

Surat Cinta Buat Bundaku


Assalamualaikum Wr.wb

Bagaimana kabarmu hari ini bundaku sayang, moga sehat wal afiaat seperti biasa. Anakmu disini sangat merindukanmu. Kini aku merasakan betapa sedihnya hidup jauh darimu. Demi cita-citaku dan cita-cita bunda kujalani semua dengan ikhlas.

Bunda ku sayang, tidak terasa sudah 23 tahun aku lahir dibumi ini. kuterlahir atas perjuanganmu menahan semua sakit yang bunda rasakan sejak awal kehadiranku dalam rahimmu sampai aku terlahir keduania. Dengan kasih sayang, perhatian dan ketulusanmulah aku tumbuh menjadi manusia sempurna saat ini. Sepanjang hidup aku merasakan cinta dan do’a bunda yang terbukti menjadi energi tak terbatas yang tak pernah kehabisan cahaya dalam setiap langkah dan gerakku. dengan didikanmu aku menjadi tegar, dengan doamu aku menjadi kuat dan dengan pengorbananmu aku menjadi optimis menghdapi masa depanku.

Bundaku sayang, kini aku beranjak dewasa, tapi cintamu tak pernah berkurang sedikitpun untukku. Walau aku sering membantahmu, walau aku sering melukaimu. Tapi mengapa aku tetap dihatimu. Bunda, betapa lembut hatimu selembut tiupan angin ditepi pantai.

Bundaku yang tercinta, sebentar lagi aku akan menikah, itu berarti kita akan terpisah oleh jarak, karna calon suamiku memintaku tinggal didaerahnya yang jauh dari kota kita. Bundaku sayang, belum sempat aku membalas jasa-jasamu, tapi aku harus kembali pergi meninggalkanmu. Semestinya aku tidak menginginkan perpisahan ini. tapi demi kebahagianku, bunda rela melepaskanku.
Maafkan aku bundaku sayang.
Bunda betapa jasa-jasamu tak dapat ku balas, engkau telah mendidikku hingga kini aku menjadi begitu berharga dalam hidupmu. Masih melekat dalam ingatanku akan janjimu untuk menyekolahkanku sampai aku sarjana. Kini aku sudah sarjana dan hanya itu hadiah yang bisa kuberikan saat ini. Hanya itu yang bisa kuberikan atas cita-citamu untuk kebaikan masa drpanku. Semuanya kulakukan karna cintaku padamu. Engkau telah banyak berkorban untukku tiada hingga. Do’amu tulus yang tiada henti dan perhatianmu yang tiada ujung. Engkaulah wanita terhormat dan berhati mulia.

Maafkan aku bundaku, terkadang lidah ini kelu untuk berkata bahwa aku mencintaimu. Maafkan aku karna sering menyakitimu, aku hanya pandai meminta tanpa peduli dengan hatimu. Sekali lagi maafkan aku bunda.

Bunda hanya lewat surat dan tetesan air mata ini yang dapat menjadi saksi bahwa aku mencintaimu, Bunda engkaulah malaikat yang menyegarkan rumah dan menebarkan kehangatan dalam hatiku. Matamu memancarkan cahaya cinta dan kasih sayang yang tidak pernah aku dapatkan diluar sana.

Sekian surat ini aku buat, kuberharap bunda sehat selalu, kuberharap suatu hari nanti aku berharap engkau bisa tersenyum dengan keberhasilanku mencapai cita-citaku yang begitu bunda harapkan dariku.


Wasalamualaikum Wr. Wb.



Anakmu yang mencintaimu


Dearti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar