Senin, 19 Januari 2009

Autobiografi

Ayahku bernama Hairani Jar’i. sekarang ia berumur 53 tahun. Walau sudah tua tapi ayahku belum punya uban. Sehari-hari ia berkerja sebagai petani di sawah dan di kebun. Aku mencintainya karna Allah suatu hari nanti aku bercita-cita akan menghajikan dia dari hasil usahaku. Ayahku sangat bijaksana. Cara berpikirnya sangat bijak, tidak menyalahkan. Setiap kali aku pulang kampong aku selalu diantarnya sampai terminal tempat aku naik bis menuju pontianak. Pernah disuatu ketika disaat aku benar-benar rapuh dan kecewa kepada lingkunganku, tapi ayahku tetap membelaku, sehingga aku menangis terharu. Ia adalah orang pertama yang memotivasi aku saat sekolah dan kuliah. Aku sangat beruntung menjadi anaknya. Ia sangat peduli dengan pendidikan kami. Ketika kecil kami selalu diajarkannya menyanyi. Walau lagunya sangat sederhana tapi kenangannya luar biasa. Laguyang diajarkannya biasa burung nuri, kakak tua dan karak-lutong. Biasa dinnyanyikan sebagai pengantar tidur kami. Kami biasa tidur disamping dia dengan berbantalkan tangannya.
Ayah telah mengajarkan aku solat mulai sejak kecil. Ia selalu menyarankan untuk membiasakan solat dari kecil, kalo udah berkeluarga maka akan sulit mau mengerjakannya. Kalo dibiasakan dari kecil maka akan terbiasa ketika sudah besar. My Father Is The Best. Semoga Allah membalas kebaikannya dengan surga Nya nanti.

Ibuku bernama Jaurah, ia lahir sekitar tahun 60 an. Menikah pada umur 21 tahun. Ibuku hatinya sangat lembut ia sangat mudah tersentuh, jika kita bersikap baik maka ia akan lebih mudah tersentuh. Ibuku tidak terlalu banyak komentar terhadap anak-anaknya. Walau secara fisik kami tampak tidak akrab tapi aku tau ibuku sangat sayang kepadaku dan kepada anak-anaknya.
Ibuku biasa ngomel tapi omelennya hanya sebatas mulut, tidak di pendam dalam hati.
Anak-anak nya sangatlah keraas hati. Baik angah, ining, aswin maupun aku tapi ia tak pernah mengeluh.
Aku senang ketika keberangkatanku ke pontianak selalu diantar, ditunggu, diperhatikan sampai byangku tidak kelihatan olehnya, aku merasakan ada kerinduan dan kasih sayangnya saat itu.
Banyak dosa yang telah kuperbuat kepadanya sejak kecil aku suka
Membantahnya. Bertengkar sampai ia menangis. Ia sangat peduli jika anaknya belum makan jika ada acara keluarga.
Ibuku rajin sholat, tapi terkadang ia juga ketinggalan/lalai. Ia biasa sholat malam mendoakan kami, ia tidak bisa tidur nyenyak kalau anaknya sedang dalam perjalanan. Ia sangat prihatin dengan keselamatan anak-anaknya.


nama kakak ku ini adalah Muliati, ia adalah kakakku satu satunya. Ia lahir di sungaikelambu, 17 desember 1982. kini ia telah menikah dan punya anak satu yang bernama Alif. Ia tamatan SMKK. Jurusan Tata boga. Kakakku pandai memasak dan mengurus rumah. Ia sangat memperhatikan penampilan. Walau sudah menikah ia masih tampak gadis.
Kerakternya keras, tapi terkadang ia lembut juga.
Ia pernah kerja di Malaisia selama 3 tahun. Sekarang ia pandai menjahit. 19 agustus 2007 adalah hari pernikahannya dengan abang iparku yang bernama dedi
Aku pernah bertengkar dengan kakak sampai berlinang air mata. Sejak kecil kami selalu bersama. Aku berteman dengan kakak tapi besar aku lebih dekat dengan adek. Setiap hari kami bermain bersama. Terkadang aku di bekikan model baju yang sama dengan kakakku.
Dari segi kebersihan dan kerapian kakakku inilah yang nomor satu diantara saudaraku.
Bakat kakak ku ini adalah memasak dan menjahid. Ia terbiasa dengan pekerjaan di rumah dan jarang sekali ke sawah maupun kebun.
Ia punya pengalaman pergi ke malaisia dan Jakarta
.



inilah aku, aku di beri nama Dearti. Sejak kecil aku dipanggil Dedek, ketika masuk SD resmilah nama Dearti pada diriku. Kata ibuku waktu kecil aku suka sakit-sakitan. Pertama sekali aku menggunakan jilbab sejak kelas 2 SMA, ketika itu bertepatan pada 16 juni 2002. wah berat juga pengorbanan untuk menggunakan jilbab ketika itu, mulai dari pengadaan baju panjang. Saat itu pakaianku tidak ada dan uang pun terbatas. Aku mulai solat sejak SMA. Ketika itu ada keinginan untuk sholat, orang yang paling dekat dengan ku bernama Kamalasari, bersamanyalah aku mengarungi kehidupan sehari-hari, kami sering solat bersama disaat orang lain tidak sholat. Aku punya hobi menulis. Cita-citaku sekarang adalah ingin menjadi seorang penulis. Karna menurutku penulis adalah pribadi yang punya prinsip, punya ilmu cukup, analisanya tajam, secara ekonomis mencukupi. Apalagi kalo penulis terkenal maka ia bahkan bisa menjadi orang kaya.
Kata teman-temanku aku orangnya ngak mudah marah, walau marah aku tetap tersenyum. Tapi sebenarnya aku orangnya suka merajok dan mudah tersinggung. Apalagi hal itu bertentangan dengan prinsipku. Sampai sekarang aku tidak punya pacar, karna kutau pacaran hanya membawa kita dekat pada kemaksiatan dan futur iman. Pacaran hanya ada setelah menikah.
Aku bahagia dengan apa yang aku miliki saat ini, secara fikroh islam, aku termasuk orang yang fanatik terhadap ajaran islam. Secara materi aku punya harta yang cukup, ya walaupun sebenarnya itu adalah harta orang tuaku tapi fasilitas tersebut aku yang menikmati. Secara berfikir aku bisa bersaing walau aku orangnya pendiam.
Kata temanku aku orangnya pekerja, kalo bekerja aku serius tapi kalo disuruh ngonsep aku kurang bahan.
Kelebihanku dalam bidang administrasi. Aku lebih enjoy dengan komputer dan juga aku lebih enjoy dengan seni. Aku senang dengan musik, baik musik islami maupun bukan. Kalo masalah makan, aku paling suka makanan sejenis mie.

ini adek ku yang pertama. Biasa kami memanggilnya inning, tapi nama cantiknya adalah Mahmudah. Diantara empat saudara inning menpunyai postur tubuh yang tinggi dan agak gemuk.
Orangnya agak judes, ia suka bercerita tentang banyak cowok denganku, tapi ia tidak berani mengatakan yang mana satu cowoknya. Ia kelahiran 20 desember 1987. sekarang lagi kuliah di kebidanan politeknik Pontianak semester 5. dia punya kelebihan mudah bergaul dengan masnyarakat. Temannya banyak.
Menurutku ining orangnya cerdas dalam berpendapat dan bertindak. Walau dia keluar rumah tidak pakai jilbab tapi ia masih ratin sholat lima waktu.









adik bungsuku bernama Aswin, ia satu satunya saudara laki-laki aku. Lahir pada 14 Maret 1998. orangnya penurut dan jarang membantah. Ia juga termasuk cerdas dalam berpikir, tapi ia agak pemalu jika berinteraksi dengan dunia luar. Sekarang ia kelas empat SDN 9 Sungai Kelambu.
adikku yang satu ini punya perasaan yang lebih baik dibandingkan dengan teman sebayanya. ia adalah teman kami berdebat, yah... debat sambil gurau gitu deh.
saya berharap adik pria yang satu-satunya ini bisa menjadi pribadi sukses dan sholeh.
ia sangat pandai main kelereng, berenang, larinya kencang, makannya cepat. karna makan cepat ia sering dapat komentar.
saat ke pontianak, ia senang sekali jalan ke mal. kalo tidak ada aswin ikut bersama rasanya kebahagian tidak sempurna.

anak kecil ini adalah keponaan ku. kami sangat menyayanginya. ia adalah cucu pertama dan satu-satunya saat ini. namanya Alif Faturrozi, lahir pada 14 November 2007. comel bukan...? itulah yang membuat kami sangat merindukannya. Walau cengengnya minta ampun tapi bikin orang kangen dan pengen mengendongnya.


ia sangat suka main air, jika sedang mandi susah untuk dihentikan. mainannya banyak, ada mobil, alat-alat tukang menukang, bola, dan mainan anak lainnya.


selama setahun, tidak ada yang bisa bertahan lama menjaganya selain ibu dan neneknya. kalo udah nangis, sulit untuk di diamkan, ya nyerah deh jadinya. kadang ibunya sendiri bingung untuk mendiamkan tangisannya.


Ayahnya asli Sambas juga. sayangnya aku tidak bisa mengirim foto dia, karna emang aku tidak menyimpan gambarnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar